Minggu, 15 November 2015


PROMOSI KESEHATAN


A.Definisi Promosi Kesehatan

Adalah segala bentuk kombinasi pendidikan kesehatan dan intervensi yang terkait dengan ekonomi, politik, dan organisasi, yang dirancang untuk memudahkan perubahan perilaku dan lingkungan yang kondusif bagi kesehatan. (Lawrence Green, 1984)
Promosi Kesehatan adalah Proses membuat orang mampu meningkatkan kontrol terhadap, dan memperbaiki kesehatan mereka (WHO, 1984)

Proses untuk meningkatkan kemampuan orang dalam mengendalikan dan meningkatkan kesehatannya. Untuk mencapai keadaan sehat, seseorang atau kelompok harus mampu mengidentifikasi dan menyadari aspirasi, mampu memenuhi kebutuhan dan merubah atau mengendalikan lingkungan (Piagam Ottawwa, 1986)

B. Visi dan Misi Promosi Kesehatan
Visi program kesehatan tidak terlepas dari visi pembangunan kesehatan Indonesia yang tercantum dalam UU Kesehatan Republik Indonesia nomor 36 tahun 2009 yakni meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan yang setinggi tingginya, sebagai investasi sumber daya manusia yang produktif secara sosial dan ekonomi.

Dari visi tersebut terdapat empat kata kunci visi promosi kesehatan adalah :
1. Mau (Willingnes) memelihara dan meningkatkan kesehatannya
2. Mampu (Ability) memelihara dan meningkatkan ksehatannya.
3.Memelihara Kesehatan berarti mau dan mampu mencegah penyakit, melindungi
    diri dari  gangguan-gangguan kesehatan dan mencari pertolongan pengobatan
    yg profesional bila sakit
4. Meningkatkan kesehatan berarti  mau dan mampu meningkatkan kesehatan  cegah penyakit, kesehatan baik individu, kelompok atau masyarakat itu bersifat dinamis tidak statis
    

Misi Promosi Kesehatan
1.    Advokat (advocate)
Kegiatan advokasi dilakukan terhadap  para pengambil keputusan ata  pembuat kebijakan dari berbagai tingakt dan sektor terkait kesehatan.Tujuan kegiatan ini adalah meyakinkan para pejabat pembuat keputusan atau penentu kebijakan bhwa program kesehatan yang akan dijalankan tersebut penting oleh sebab itu perlu dukungan kebijakan atau keputusan dari para pejabat tersebut.

2.    Menjembatani (mediate)
Promosi kesehatan juga mempunyai arti “mediator” atau”menjebatani” antara sektor kesehatan dengan sektor yang lain sebagai mitra. Dengan kata lain promosi kesehatan menjalin kemitraan dengan berbagai program dan sektor yang terkait dengan  kesehatan.Kemitraan adalah sangat penting sebab tanpa kemitraan, niscaya sektor kesehatan mampu menangani maslah-masalah kesehatan yang begitu komplek dan luas.

3.    Memampukan (enable)
     Agar masyarakat mampu memelihara dan meningkatkan kesehatan secara  mandiri. Hal ini berarti baik secara langsung atau melalui tokoh-tokoh masyarakat  promosi kesehatan harus memberikan ketampilan-ketrampilan kepada masyarakat agara mereka mandiri di bidang kesehatan. Ketrampilan di bidang ekonomi, pendidikan dan sosial perlu dikembangkan melalui promosi kesehatan.

C. Strategi Promosi Kesehatan
Untuk mewujudkan atau mencapai visi dan misi  dalam bidang promosi kesehatan secara efektif dan efisien diperlukan strategi promosi kesehatan menurut WHO tahun 1984. Strategi promosi kesehatan terdiri 3 hal yaitu:
1.    Advokasi (advocacy)
     Advokasi adalah kegiatan untuk meyakinkan orang orang lain agar orang lain tersebut membanu atau mendukung terhadap apa yang diinginkan. Dalam  konten promosi kesehatan advokasi adalah pendekatan kepada para pembuat keputusan atau penentu kebijakan di berbagai sektor dan di berbagai tingkat  sehingga para pejabat tersebut mau mendukung program kesehatan yang kita inginkan.
2.  Dukungan Sosial (social support)
Stratedi dukungan sosisal adalah suatu kegiatan untuk mencari dukungan sosial melalui tokoh-tokoh  masyarakat (toma), baik tokoh masyarakat formal maupun informal. Tujuan utama kegiatan ini adalah agar tokoh masyarakat sebgai jembatan antara sektor kesehtan se bagai (pelakasana program) kesehatan dengan masyarakat (penerima program) kesehatan.Agar masyarakan mau menerima, mau berpartisipasi terhadap program kesehatan tersebut. Bentuk kegiatan dukungan sosial  antara lain adalah pelatihan-pelatihan toma, seminar, lokakarya, bimbingan kepada toma. Sasaran utama dukungan sosial atau bina suasana adalah para  tokoh masyarakat di berbagia tingkat.
4.    Pemberdayaan Masyarakat (empowerment)
Pemberdayaan masyarakat adalah strategi promosi kesehatan yang ditujukan kepada masyarakat langsung. Tujuan utama pemberdayaan adalah mewujudkan kemampuan masyarakat dalam memlihara dan meningkatkan kesehtan mereka sendiri. Bentuk kegiatan pemberdayaaan ini dapat diwujudkan dengan berbagai kegiatan antara lain; penyuluhan kesehatan, pengorganisasian dan  pengembangan masyarakat dalam bentuk; koperasi, pelatihan-pelatihan untuk kemampuan peningkatan pendapatan keluarga.Dengan kemampuan ekonomi keluarga akan berdampak terhadap kemampuan dalam memelihara kesehatan merena misalnya terbentuknya dana sehat, pos obat desa, polindes dan sebagainya.

Konferensi Internasional promosi kesehatan di Ottawa Canada tahun 1986 menghasilkan piagam Ottawa (Ottawa charter). Dalam piagam tersebut dirumuskan 5 strategi promosi kesehatan:yaitu
1.    Kebijakan Berwawasan Kesehatan (health public policy)
Adalah suatu strategi promosi kesehatan yang ditujukan kepada para penentu atau pembuat kebijakan agar mereka mengeluarkan kebijakan-kebijakan publik yang mendukung atau mnguntungkan kesehatan. Dengan kata lain agar kebijakan dalambentuk peraturan, perundangan surat keputusan berorientasi kepada kebutuhan publik.Misalnay adanya peraturan perundangan yang mengatur adanya analisis dampak lingkungan untuk mendirikan pabrik, perusahaan, rumah sakit.
2.    Lingkungan yang Mendukung  (supportive Envirenment)
    Strategi ini ditujukan kepada para pengelola tempat umum termasuk pemerintah kota, agar mereka menyediakan sarana atau sarana atau fasilitas yang mendukung terciptanya perilaku sehat bagai masyarakat, atau sekurang-kurangnya pengunjung tempat-tempat umum tersebut. Lingkungan yang mendukung tempat umum antara lain adalah tersedianya tempat sampah, tersedianya tempat buang air kecil/besar, non perokok dan sebagainya. Dengan kata lain para pengelola tempat umum harus menyediakan sarana dan prasarana untuk memdukung perilaku sehatbagi pengunjungnya.
3.    Reorientasi Pelayanan Kesehatan (reorient Health Services)
Penyelenggara pelanan kesehtan adalah pemerintah dan swasta sedangkan masyarakat sebgai pemakai atau pengguna pelayanan kesehatan. Pemahaman ini harus diubah, harus diorientasi lagi bahwa masyarkat bukan hanya sekedar pengguna atau penerima pelayanan kesehatan tetapi sekaligus sebgai penyelenggara juga akan tetapai dalam batas-batas tertentu. Masyarakat harus diperdayakan  sebagai penyelenggara pelanan kesehatan masyarakat.Dalam proses reorientasi ini promosi kesehatan sangat penting.
4.    Keterampilan Individu (Personal Skill)
Keseahatan masyarakat adalah kesehatan agregat yang terdiri dari individu, keluarga dan kelompok. Kesehatan masyarakat akan terwujud apabila kesehatan individu, keluarga dan kelompoktersebut terwujud.Strategi mewujudkan ketrampilan individu dalam memlihara dan meningkatkan kesehatan adalah sangat penting. Langkah  awal dari peningkatan ketrampilan dalam memelihara dan meningkatkan kesehatan mereka adalah memberikan pemahaman-pemahaman kepada anggota masyarakat tentang cara-cara memelihara kesehatan, mencegah penyakit, mengenal penyakit, mencari pengobatan ke fasilitas kesehatan profesional,meningkatakan kesehatan
5.    Gerakan Masyarakat (community action)
Dalam masyarakat harus ada gerakan atau kegiatan-kegaitan untuk kesehatan. Oleh sebab itu promosi kesehatan harus mendorong dan mamacu kegiatandalam masyarakat dalam mewujudkan kesehatan mereka. Tanpa adanya kegiatan masyarakat dibidang kesehatan niscaya tidakterwujud perilaku yang kondusif untuk kesehatan atau masyarakat yang mau dan mampu memelihara serta meningkatkan kesehatan mereka.


D. Sasaran Promosi Kesehatan
Sasaran promosi kesehatan adalah:
1.    Sasaran Primer
     Sesuai misi pemberdayaan. Misalnya : kepala keluarga, ibu hamil/menyusui,
     anak  sekolah.
2.    Sasaran Sekunder
     Sesuai misi dukungan sosial. Misal: Tokoh masyarakat, tokoh adat, tokoh
     agama
3.    Sasaran Tersier
     Sesuai misi advokasi. Misal : Pembuat kebijakan mulai dari pusat sampai ke
     daerah

E. Ruang Lingkup
Ruang lingkup promosi kesehatan  dikelompokkan dalam 2 kelompok bidang ilmu dicakup  promkes  dikelompokkan  2  bidang  yaitu   ilmu  perilaku  sebagai  dasar membentuk  perilaku  manusia  dan  ilmu-ilmu  yang  diperlukan  untuk intervensi perilaku.

Ruang lingkup promosi kesehatan didasarkan pada 2 Dimensi, yaitu : dimensi aspek sasaran pelayanan kesehatan dan dimensi tempat pelaksanaan promosi kesehatan atau tatanan ( Setting )

Ruang lingkup promosi kesehatan berdasarkan aspek pelayanan kesehatan secara garis besaranya terdapat 2 jenis pelayanan kesehatan yaitu:
1.      Palayanan preventif dan promotif
Pelayanan preventif dan promotid  adalah pelayanan bagi kelompok masyarakat yang sehat agar kelompok ini tetap sehat dan bahkan meningkat status kesehatannya. Pada dasarnya pelayanan ini dilaksanakan oleh kelompok kesehatan masyarakat.
2.      Pelayanan kuratif dan rehabilitatif
Pelayanan  kelompok masyarakat yang sakit,agar kelompok ini sembuh dari sakitnya dan menjadi pulih kesehatannya.Pada prinsipnya pelayanan jenis ini dilakukan kelompok profesi kedokteran.

Berdasarkan jenis aspek pelayanan kesehatan ini promosi kesehatan mencakup 4 aspek pelayanan yakni:
1.      Promosi kesehatan pada tingkat promotif
Sasaran promosi kesehatan pada tingkat pelayanan promotif adalah pada kelompok orang sehat, dengan tujuan agar mereka mampu meningkatkan kesehatannya.
2.      Promosi kesehatan pada tingkat preventif
Sasaran promosi kesehatan pada tingkat pelayanan preventif adalah  kelompok orang sehat juga terutama yang beresiko tinggi (higt risk) misalnya kelompok ibu hamil dan menyusui, para perokok, kelompok obesitas, para pekerja sex. Tujuan promosi kesehatan pada tingkat ini adalah untuk mencegah kelompok-kelompok tersebut agar tidak jatuh atau menjadi/ terkena sakit.

3.      Promosi kesehatan pada tingkat kuratif
Sasaran promosi kesehatan pada tingkat pelayanan kuratif adalah para penderiita penyakit (pasien) terutama untuk penderita penyakit-penyakit kronis seperti asma, diabetes melitus, tubercolosis, rematik, hipertensi. Tujuan promosi kesehatan pada tingkat ini adalah agar kelompok ini mampu mencegah penyakit tersebut tidak menjadi lebih parah.
4.      Promosi kesehatan pada tingkat rehabilitatif
Sasaran promosi kesehatan pada tingkat pelayanan rehabilitatif adalah kelompok penderita atau pasien yang baru sembuh dari suatu penyakit. Tujuan utama promosi kesehatan pada tingkat ini adalah agar mereka segera pulih kembali kesehatannya dan atau mengurangi kecacatan seminimal mungkin.Promosi kesehatan pada tingkat ini adalah pemulihan dan mencegah kecacatan akibat penyakit (tertiery prevention)

Ruang lingkup promosi kesehatan berdasarkan tatanan (tempat pelaksanaan) yaitu:
1.      Tatanan Keluarga (rumah tangga)
Unit terkecil masyarakat adalah keluarga. Untuk mencapai perilaku sehat masyarakat maka harus dimulai pada tatanan keluarga. Keluarga adalah tempat persemaian anggota masyarakat oleh sebab itu bila persemaiannya jelek maka  jelas akan berpengaruh pada masyarakat. Agar keluarga menjdai tempat yang kondusif untuk tumbuhnya perilaku sehat bagi anak sebagai anggota masyarakat maka promosi kesehatan sangat berperan. Sasaran utama promosi kesehatan ini adalah orang tua, terutama ibu. Karena ibulah didalam keluarga itu yang sangat berperan dalam meletakkan dasar perilaku sehat pada anak-nak mereka sejak lahir.
2.      Tatanan Sekolah
Sekolah adalah tempat lanjutan untuk meletakkan dasar perilaku bagi anak termasuk perilaku kesehatan. Sekolah merupan perpanjangan tangan keluarga. Peran guru dalam promosi kesehatan sangat penting karena guru pada umumnya lebih dipatuhi oleh anak-anak daripada orang tuanya. Sekolah dan lingkungan sekolah yang sehat sangat kondusif untuk berprilaku sehat bagi anak-anak.Agar guru dan lingkungan sekolah tetap kondusif bagi perilaku sehat bagi murid-muridnya, maka sasaran antara memperoleh pelatihan-pelatihan tentang kesehatan dan promosi kesehatan yang cukup, selanjutnya guru akan meneruskannya kepada murid-muridnya.
3.      Tatanan tempat kerja
Tempat kerja adalah tempat dimana orang dewasa memperoleh nafkah untuk kehidupan keluarganya, melalui produktivitas atau hasil kerjanya.  Selama lebih kurang 8 jam perhari pekerja menghabiskan waktunya untuk menjalankan aktivitasnya. Resiko masing-masing pekerja berbeda satu dengan lainnya, tergantung jenis dan lingkungan kerja masing-masing karyawan. Promosi kesehatan di tempat kerja dapat dilakukan oleh pimpinan perusahaan atau tempat kerja dengan memfasilitasi tempat kerja yang kondusif bagi perilaku sehat karyawan atau pekerjanya.Misalnya tersedianya pembuangan kotoran, tempat sampah, ruang istirahat, air bersih dan sebagainya.
4.      Tatanan tempat-tempat umum
Tempat-tempat umum adalah tempat dimana orang-orang berkumpul pada waktu tertentu misalnya bandara, stasiun kereta api, pasar, mall dan sebagainya. Ditempat-tempat umum perlu  disediakan fasilitas-fasilitas yang dapat mendukung perilaku sehat bagi pengunjungnya misalnya tersedianya tempat sampah, tempat cuci tangan, tempat pembuangan air kotor, ruang tunggu bagi perokok, kantin dan sebagainya.
5.      Tatanan institusi pelayanan Kesehatan
Tempat pelayanan kesehatan seperti rumah sakit, puskesmas, balai pengobatan, poliklinik, tempat praktik dokter  dan sebagainya. Tempat pelayanan kesehatan sangat strategis untuk promosi kesehatan sebab pada orang sakit atau keluarga orang yang sakit akan lebih peka terhadap informasi informasi kesehatan terutama yang berkaitan dengan masalah kesehatannya. Mereka akan lebih menerima informasi bahkan  berprilaku yang terkait dengan kesehatannya. Contohnya pasien atau keluarga mematuhi anjuran-anjuran dari dokter, perawat dan petugas kesehatan yang lainnya. Pelaksanan promosi kesehatan di institusi pelayanan kesehatan dapat dilakukan baik secara individu oleh petugas kesehatan kepada pasien atau keluarga atau dapat dilakukan dengan kelompok-kelompok tertentu misalnya kelompok penderita penyakit tertentu.

DAFTAR PUSTAKA
Kicbusch, Illona, Setting obyectives, The health promotion Challenge, Keynoter Adress Healthy People 2000, Consurtium meeting, New YORK, 1996
Soekidjo Notoatmodjo, Pendidikan dan Perilaku Kesehatan, penerbit Rineka cipta, Jakarta, 2003
Soekidjo Notoatmodjo, Promosi Kesehatan teori dan aplikasi, penerbit Rineka cipta, Jakarta, 2010
WHO Health organization, Health Promotion in Developing Countries, Devision of Health Education and Promotion, Geneva,1989







1 komentar:

  1. JWT Casino in Santa Clarita is back with a $200M
    The Santa Clarita casino announced งานออนไลน์ today it will re-open this 바카라 사이트 위너바카라 December 파주 출장안마 as 원주 출장안마 a destination casino after five years 아산 출장마사지 of continuous

    BalasHapus

Unordered List

Sample Text

Diberdayakan oleh Blogger.

Popular Posts

Recent Posts

Text Widget