METODE PROMOSI KESEHATAN
A. DEFINISI METODE PROMOSI KESEHATAN
Hakekat
dari pendidikan kesehatan adalah suatu kegiatan atau usaha menyampaikan pesan
kesehatan kepada masyarakat, kelompok atau individu. Dengan adanya pesean
tersebut masyarakat , kelompok, atau individu dapat memperoleh pengetahuan
tentang kesehtan yang lebih baik.Pada akhirnya pengetahuan tersebut diharapkan
dapat berpengaruh terhadap perilaku.Hal ini dapat diartikan bahwa dengan adanya
promosi kesehtan diharapka dapat membawa akbibat terhadap perubahan perilaku
kesehatan.
Promosi/pendidikan
kesehatan sebgai suatu proses dimana proses tersebut mempunyai masukan (input)
dan keluaran (output). Proses pendidikan kesehatan yang menuju tercapainya
tujuan promosi yakni perubahan perilaku dipengaruhi oleh beberapa faktor.
Faktor yang mempengaruhi suatu proses
pendidikan yaitu masukan, faktor metode, faktor materi atau pesannya,
pendidikan atau petugas yang
melakukannya dan alat-alat bantu atau media yang digunakan untuk
menyampaikan pesan.
Agar
mencapai hasil yang maksimal maka faktor-faktor tersebut harus bekerja sama
secara harmonis. Kondisi ini berarti bahwa untuk masukan (sasaran pendidikan)
tertentu harus menggunakan cara tertentu
. Materi dan alat harus disesuaikan dengan sasaran. Untuk sasaran kelompok metodenya harus berbeda dengan sasaran massa
demikian juga dengan sasaran individu.Sasaran massa harus berbeda dengan
sasaran individual.
Pengertian
Metode dalam Promosi Kesehatan Metode (method), secara harfiah berarti cara.
Selain itu metode atau metodik berasal dari bahasa Greeka, metha, (melalui atau
melewati), dan hodos (jalan atau cara), jadi metode bisa berarti “ jalan atau
cara yang harus di lalui untuk mencapai tujuan tertentu” Metode adalah cara
teratur/sistematis yang digunakan untuk melaksanakan suatu pekerjaan agar
tercapai tujuan sesuai dengan yang dikehendaki.
B.
JENIS METODE PROMOSI KESEHATAN
Beberapa
metode promosi kesehatan adalah metode individual, metode kelompok dan metode
massa(publik).
1.
Metode
Individual (Perorangan)
Metode
individual dalam pendidikan kesehatan
digunakan untuk membantu perilaku baru atau membina seseorang yang telah mulai
tertarik kepada suatu perubahan perilaku atau inovasi. Contohnya seorang ibu
hamil yang tertarik terhadap imunisasi tetanus toksoid (TT) setelah
mendapat/mendengarkan penyuluhan kesehatan. Pendekatan agar ibu hamil segera
minta imunisasi adalah ibu hamil tersebut didekati secara perorangan.
Pendekatan pada perongan diartikan tidak hanya ibu saja yang didekati tetapi
juga suami atau keluarga dari ibu hamil tersebut.
Bentuk
pendekatan pada metode individual antara lain:
a.
Interview
(wawancara)
Interview atau
wawancara sebenarnya merupakan bagian dari bimbingan dan penyuluhan. Wawancara
petugas kesehtan dengan klien ditujukan untuk menggali informasi mengapa
individu tidak atau belum menerima perubahan, individu tertarik atau belum
mnerima perubahan, untuk mempengaruhi apakah perilaku yang sudah atau yang akan
diadopsi itu mem[punyai dasar pengertian dan kesadaran yang kuat. Apabila belum
maka perlu penyuluhan yang lebih mendalam.
b.
Bimbingan
dan penyuluhan
Dengan cara ini
kontak antara klien dengan petugas kesehatan lebih intensif .Setiap masalah
yang dihadapi oleh klien dapat dikorek dan dibantu penyelesaiannya. Akhirnya
klien akan dengan sukarela, berdasarkan kesadaran dan penuh pengertian akan
menerima perilaku tersebut.
2.
Metode
Kelompok
Memilih metode
kelompok harus mengingat besarnya kelompok sasaran serta tingkat pendidikan
formal dari sasaran.
a.
Kelompok
Besar
Kelompok besar
adalah apabila peserta penyuluhan lebih dari 15 orang. Metode yang baik untuk
kelompok besar antara lain ceramah dan seminar.
1.
Ceramah
Metode ini baik
untuk sasaran yang berpendidikan tinggi maupun rendah.
2.
Seminar
Metode ini hanya
cocok untuk sasaran kelompok besar dengan pendidikan menengah ke atas.Seminar
adalah suatu penyajian dari seorang ahli atau beberapa orang ahli tentang suatu
topik yang dianggap penting dan dianggap hangat di masyarakat.
b.
Kelompok
Kecil
Bila peserta
kegiatan kurang dari 15 orang biasanya kita sebut kelompok kecil.Metode metode
yang cocok untuk kelompok kecil adalah:
1.
Diskusi
Kelompok
Semua anggota
kelompok dalam diskusi kelompok dapat bebas berpartisipasi dalam diskusi, maka
formasi duduk para peserta diatur sedemikian rupa sehingga mereka dapat
berhadap-hadapan atau saling memandang satu sama lain. Misal dalam bentuk
lingkaran atau segi empat. Pimpinan diskusi juga duduk diantara peserta
sehingga tidak menimbulkan kesan ada yang lebih tinggi.
Ketika memulai
diskusi pemimpin diskusi harus memberikan pancingan-pancingan yang dapat berupa
pertanyaan-pertanyaan atau kasus sehubungan dengan topik yang dibahas. Agar
terjadi diskusi yang hidup maka pemimpin kelompok harus mengarahkandan mengatur
sedemikian rupa sehingga semua orang dapat kesempatan berbicara dan tidak
menimbulkan dominasi peserta diskusi.
2.
Curah
Pendapat (brain storming)
Metode ini
merupakan modifikasi metode diskusi kelompok. Prinsipnya sama dengan metode
diskusi kelompok. Bedanya pada permulaan pemimpin kelompok memancing dengan
satu masalah dan kemudian tiap peserta memberikan jawaban atau tanggapan (curah
pendapat). Tanggapan atau jawaban-jawaban tersebut ditampung dan ditulis dalam
flipchart atau papan tulis. Sebelumsemua peserta mencurahkan pendapatnya tidak
boleh dikomentari oleh siapapun. Baru setelah semua anggota mengeluarkan
pendapatnya tiap anggota dapat mengomentari dan akhirnya terjadi diskusi.
3.
Bola
salju (snow Bolling)
Kelompok dibagi
dalam pasangan-pasangan (1 pasang 2 orang) dan kemudian dilontarkan suatu
pertanyaan atau masalah. Setelah lebih kurang 5 menit maka tiap 2 pasang
bergabung menjadi satu. Mereka tetap mendiskusikan masalah tersebut dan mencarai
kesimpulannya.Kemudian tiap 2 pasang yang sudah beranggotakan 4 orang bergabung
lagi dengan pasangan lainnya dan demikian seterusnya sehingga akhirnya akan
terjadi diskusi seluruh anggota kelompok
4.
Kelompok-kelompok
kecil (Buzz Group)
Kelompok langsung
dibagi menjadi kelompok-kelompok kecil (buzz group) yang kemudian diberi suatu
permasalahan yang sama atau tidak sama dengan kelompok lain. Masing-masing
kelompok mendiskusikan masalah tersebut. Selanjutnya hasil dari tiap kelompok
didiskusikan kembali dan dicari kesimpulannya.
5.
Bermain
peran (Role Play)
Metode ini
terdiri beberapa anggota kelompok ditunjuk sebagai pemegang peran tertentu
untuk memainkan peranan, misalnya sebagai perawat atau bidan sedangkan anggota
lainnya sebagai pasien atau anggota m atau anggota masyarakat. Mereka
memperagakan misalnya bagaimana
interaksi atau berkomunikasi sehari-hari
dalam melaksanakan tugas.
6.
Permainan
simulasi (Simulation Game)
Metode ini
merupakan gabungan antara role play dengan diskusi kelompok.pesan-pesan akan
kesehatan disajikan dalam beberapa bentuk permainan seperti permainan monopoli.
Cara permainan persis seperti main
monopoli dengan mengunakan dadu, gaco(petunjuk arah) selain beberan atau papan
main. Beberapa orang menjadi pemain dan sebagian lagi berperan sebagai nara
sumber
3.
Metode
Massa (publik)
Metode
pendidikan kesehatan massa dipakai untuk mengkomunikasikan pesan-pesan
kesehatan yang ditujukan kepada
masyarakat yang sifatnya massa atau publik. Dengan demikian, cara yang paling
tepat adalah pendekatan massa.Promosi kesehatan tidak membedakan umur, jenis
kelamin, pekerjaan, status sosial ekonomi, tingkat pendidikan dan sebagainya
maka pesan-pesan kesehatan yang akan disampaikan harus dirancang sedemikian
ruapa sehingga dapat ditangkap oleh massa tersebut.
Metode
Promosi Kesehatan dapat digolongkan berdasarkan Teknik Komunikasi, Sasaran yang
dicapai dan Indera penerima dari sasaran promosi.
1.
Berdasarkan Teknik Komunikasi
a.
Metode penyuluhan langsung.
Dalam hal ini
para penyuluh langsung berhadapan atau bertatap muka dengan
sasaran.
Termasuk di sini antara lain : kunjungan rumah, pertemuan diskusi (FGD), pertemuan
di balai desa, pertemuan di Posyandu, dll.
b.
Metode yang tidak langsung.
Dalam hal ini
para penyuluh tidak langsung berhadapan secara tatap muka
dengan sasaran, tetapi ia menyampaikan pesannya dengan perantara
(media).
Umpamanya publikasi dalam bentuk media
cetak, melalui pertunjukan film, dsb
2.
Berdasarkan Jumlah Sasaran Yang Dicapai
a.
Pendekatan Perorangan
Dalam hal ini
para penyuluh berhubungan
secara langsung maupun tidak
langsung dengan sasaran
secara perorangan, antara lain :
kunjungan rumah
hubungan telepon, dan lain-lain
b.
Pendekatan Kelompok
Dalam pendekatan ini petugas
promosi berhubungan dengan
sekolompok
sasaran. Beberapa metode penyuluhan yang masuk dalam ketegori ini antara
lain : Pertemuan, Demostrasi, Diskusi
kelompok, Pertemuan FGD, dan lain-lain
c.
Pendekatan Masal
Petugas
promosi kesehatan menyampaikan
pesannya secara sekaligus
Kepada sasara yang jumlahnya banyak. Beberapa
metode yang masuk dalam
golongan iniadalah : Pertemuan umum, pertunjukan
kesenian, Penyebaran
tulisan/poster/media cetak lainnya, Pemutaran film,dll
3.
Berdasarkan Indera Penerima
a.
Metode
Melihat/Memperhatikan. Dalam hal ini pesan diterima sasaran melalui indera
penglihatan, seperti : Penempelan Poster, Pemasangan Gambar/Photo, Pemasangan
Koran dinding, Pemutaran Film
b.
Metode
Pendengaran. Dalam hal ini pesan diterima oleh sasaran melalui indera
pendengar,umpamanya : Penyuluhan lewat radio, Pidato, Ceramah, dll
c.
Metode
“Kombinasi”. Dalam hal ini termasuk : Demonstrasi cara (dilihat, didengar,
dicium,diraba dan dicoba)
C.
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN MASING-MASING METODE
1.
Kunjungan Rumah
Kunjungan rumah adalah suatu hubungan langsung
antara penyuluh dengan
masyarakat sasaran dan keluarganya di rumah
ataupun ditempat biasa mereka
berkumpul. Biasanya kegiatan ini disebut
anjang sono, anjang karya, dsb.
Cara
melakukannya metode kunjungan rumah dengan memperhatikan hal-hal seperti
berikut :
1.
Ada
maksud dan tujuan tertentu
2.
Tepat
waktunya dan tidak membuang-buang waktu
3.
Rencanakan beberapa kunjungan berurutan untuk
menghemat waktu
4.
Kunjungi pula sasaran yang jauh dan terpencil
5.
Metode ini untuk memperkuat metode-metode
lainnya atau bila metode-metode lainnya tidak mungkin.
Selama
berkunjung harus diingat hal-hal seperti :
1.
Membicarakan
soal-soal yang menarik perhatian
2.
Biarkan
keluarga sasaran berbicara sebanyak-banyaknya dan jangan memotong
pembicaraannya
3.
Bicara
bila keluarga sasaran itu ingin mendengarkannya
4.
Bicara dalam gaya yang menarik sasaran
5.
Pergunakan bahasa umum yang mudah, bicara
pelan-pelan dan suasana
menyenangkan
6.
Harus sungguh-sungguh dalam pernyataan
7.
Jangan memperpanjang mempersilat lidah
8.
Biarkan keluarga sasaran merasa sebagai
pemrakarsa gagasan yang baik
9.
Harus jujur dalam mengajar maupun belajar
10.
Meninggalkan keluarga sasaran sebagai kawan
11.
Catat tanggal kunjungan, tujuan, hasil dan janji
12.
Membawa surat selebaran, brosur, dsb untuk diberikan kepada keluarga
sasaran. Ini akan menjalin persahabatan
Kelebihan
metode kunjungan rumah adalah :
1.
Mendapat keterangan langsung perihal
masalah-masalah kesehatan
2.
Membina persahabatan
3.
Tumbuhnya kepercayaan pada penyuluh bila
anjuran-anjurannya diterima
4.
Menemukan tokoh-tokoh masyarakat yang lebih
baik
5.
Rintangan-rintangan antara penyuluh dengan
keluarga sasaran menjadi kurang
6.
Mencapai juga petani yang terpencil, yang
terlewat oleh metode lainnya
7.
Tingkat pengadopsian terhadap perilaku
kesehatan yang baru lebih tinggi
Keterbatasan
metode Kunjungan rumah adalah :
1.
Jumlah
kunjungan yang mungkin dilakukan adalah terbatas
2.
Kunjungan-kunjungan yang cocok bagi keluarga
sasaran dan penyuluh adalah terbatas sekali
3.
Kunjungan
yang terlalu sering pada satu keluarga sasaran akan menimbulkan prasangka pada
keluarga lainnya
2.
Pertemuan Umum
Pertemuan
umum adalah suatu pertemuan dengan peserta campuran dimana
disampaikan
beberapa informasi tertentu tentang kesehatan untuk dilaksanakan oleh
masyarakat sasaran.
Cara
melakukannya dengan perencanaan dan persiapan yang baik, seperti :
1.
Rundingkan dahulu dengan orang-orang yang
terkait
2.
Konsultasi dengan tokoh-tokoh setempat dan
buatlah agenda acara sementara
3.
Jaminan kedatangan para nara sumber lainnya
(bila diperlukan)
4.
Usahakan ikut sertanya semua golongan di
tempat itu.
Hal-hal
yang perlu diperhatikan saat pertemuan
umum adalah :
1.
Rapat
diselenggarakan ditempat yang letaknya strategis, dengan penerangan dan udara
yang segar
2.
Waktu
yang dipilh adalah waktu luang masyarakat
3.
Pada
siang hari, bila tempat-tempat tinggal orang berjauhan
4.
Tepat
memulai dan mengakhiri pertemuan
5.
Perhatikan
ditujukan kepada tujuan pertemuan dengan memberikan kesempatan untuk
berdiskusi. Hindari pertengkaran pendapat
6.
Anjuran
mempergunakan alat-alat peraga
7.
Usaha-usaha
menarik perhatian, menggugah hai dan mendorong kegiatan
8.
Memberikan
penghargaan kepada semua golongan yang hadir
9.
Libatkan
tokoh-tokoh masyarakat setempat
10.Usahakan
kegiatan lanjutan (bila ada)
11.Berikan
selembaran-selembaran yang sesuai dengan materi yang didiskusikan
Kelebihan
metode pertemuan kelompok adalah :
1.
Banyak
orang yang dicapai
2.
Menjadi
tahap persiapan untuk metode lainnya
3.
Perkenalan
pribadi dapat ditingkatkan
4.
Segala
macam topik/judul dapat diajukan
5.
Adopsi
suatu anjuran secara murah/sedikit biaya
6.
Kekurangan
/ keterbatasannya :
7.
Tempat
dan sarana pertemuan tidak selalu cukup
8.
Waktu
untuk diskusi biasanya terbatas sekali
9.
Pembahasan
topik sedikit lebih sulit karena peserta yang hadir adalah campuran
10.Kejadian-kejadian
di luar kekuasaan seperti cuaca buruk, dsb dapat
mengurangi jumlah kehadiran
3.
Pertemuan Diskusi ( Kelompok Diskusi Terfokus )
Pertemuan
diskusi adalah untuk kelompok yang lebih kecil atau lebih sedikit
pesertanya yaitu
berkisar 12-15 orang saja. Harus ada partisipasi yang baik dari
peserta yang
hadir.Biasanya dipergunakan untuk menjelasan suatu informasi yang
lebih
rinci dan mendetail sertapertukaran pendapat mengenai perubahan perilaku kesehatan.
Keberhasilan
pertemuan FGD banyak tergantung dari petugas penyuluh untuk :
1.
Memperkenalkan
soal yang dapat perhatian para peserta
2.
Memelihara perhatian yang terus menerus dari
para peserta
3.
Memberi kesempatan kepada semua orang untuk
mengemukakan pendapatnya dan menghindari dominasi beberapa orang saja
4.
Membuat
kesimpulan pembicaraan-pembicaraan dan menyusun saran-saran yangdiajukan
5.
Berikan bahan-bahan informasi yang cukup agar
peserta sampai pada kesimpulan yang tepat.
4.
Demonstrasi cara atau percontohan
Demontrasi adalah memperlihatkan secara
singkat kepada suatu
kelompok
bagaimana
melakukan suatu perilaku kesehatan baru. Metode ini lebih menekankan pada
bagaimana cara melakukannya suatu perilaku kesehatan. Kegiatan ini bukan lah
suatu percobaan atau pengujian, tetapi sebuah usaha pendidikan. Tujuannya
adalah untuk meyakinkan orang-orang bahwa sesuatu perilaku kesehatan tertentu
yang dianjurkan itu adalah berguna dan praktis sekali bagi masyarakat.
Demonstrasi ini mengajarkan suatu ketrampilan yang baru.
Cara
melakukannya dengan segala perencanaan dan persiapan yang diperlukan, seperti :
1.
Datang
jauh sebelum kegiatan di mulai untuk memeriksa peralatan dan bahan yangdiperlukan
2.
Mengatur
tempat sebaik mungkin, sehingga semua peserta dapat melihatnya dan ikut dalam
diskusi
3.
Demonstrasi
dilakukan tahap demi tahap sambil membangkitkan keinginan peserta untuk
bertanya-tanya
4.
Berikan
kesempatan pada wakil peserta untuk mencoba ketrampilan perilaku yang baru
5.
Berikan
selebaran yang cepat (brosur, dll) yang bersangkutan dengan demostrasi itu Anjuran
:
6.
Pilihlah
topik yang berdasarkan keperluan masyarakat
7.
Demonstrasi
dilakukan tepat masanya
8.
Pengumuman
yang luas sebelum waktunya untuk menarik banyak perhatian danpeserta
9.
Pergunakan
alat-alat yang mudah di dapat orang
10.
Hilangkan
keraguan-raguan, tetapi hindarikan pertengkaran mulut
11.
Hargai
cara-cara yang biasa dilakukan masyarakat
Kelebihan
/ keuntungan metode demontrasi adalah::
1.
Cara
mengajar ketramilan yang efekif
2.
Merangsasang kegiatan
3.
Menumbuhkan
kepercayaan pada diri sendiri
Kekurangan
/ keterbatasannya metode demontrasi adalah :
1.
Memerlukan banyak persiapan, peralatan dan
ketrampilan
2.
Merugikan bila demonstrasi dilaksanakan dengan
kualitas yang buruk
0 komentar:
Posting Komentar