Sabtu, 21 November 2015

METODE  PROMOSI KESEHATAN

A.  DEFINISI METODE PROMOSI KESEHATAN
Hakekat dari pendidikan kesehatan adalah suatu kegiatan atau usaha menyampaikan pesan kesehatan kepada masyarakat, kelompok atau individu. Dengan adanya pesean tersebut masyarakat , kelompok, atau individu dapat memperoleh pengetahuan tentang kesehtan yang lebih baik.Pada akhirnya pengetahuan tersebut diharapkan dapat berpengaruh terhadap perilaku.Hal ini dapat diartikan bahwa dengan adanya promosi kesehtan diharapka dapat membawa akbibat terhadap perubahan perilaku kesehatan.
Promosi/pendidikan kesehatan sebgai suatu proses dimana proses tersebut mempunyai masukan (input) dan keluaran (output). Proses pendidikan kesehatan yang menuju tercapainya tujuan promosi yakni perubahan perilaku dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor yang mempengaruhi suatu proses  pendidikan yaitu masukan, faktor metode, faktor materi atau pesannya, pendidikan atau petugas yang  melakukannya dan alat-alat bantu atau media yang digunakan untuk menyampaikan pesan.
Agar mencapai hasil yang maksimal maka faktor-faktor tersebut harus bekerja sama secara harmonis. Kondisi ini berarti bahwa untuk masukan (sasaran pendidikan) tertentu harus  menggunakan cara tertentu . Materi dan alat harus disesuaikan dengan sasaran. Untuk sasaran kelompok  metodenya harus berbeda dengan sasaran massa demikian juga dengan sasaran individu.Sasaran massa harus berbeda dengan sasaran individual.
Pengertian Metode dalam Promosi Kesehatan Metode (method), secara harfiah berarti cara. Selain itu metode atau metodik berasal dari bahasa Greeka, metha, (melalui atau melewati), dan hodos (jalan atau cara), jadi metode bisa berarti “ jalan atau cara yang harus di lalui untuk mencapai tujuan tertentu” Metode adalah cara teratur/sistematis yang digunakan untuk melaksanakan suatu pekerjaan agar tercapai tujuan sesuai dengan yang dikehendaki.

B. JENIS METODE PROMOSI KESEHATAN
Beberapa metode promosi kesehatan adalah metode individual, metode kelompok dan metode massa(publik).
1.    Metode Individual (Perorangan)
Metode individual  dalam pendidikan kesehatan digunakan untuk membantu perilaku baru atau membina seseorang yang telah mulai tertarik kepada suatu perubahan perilaku atau inovasi. Contohnya seorang ibu hamil yang tertarik terhadap imunisasi tetanus toksoid (TT) setelah mendapat/mendengarkan penyuluhan kesehatan. Pendekatan agar ibu hamil segera minta imunisasi adalah ibu hamil tersebut didekati secara perorangan. Pendekatan pada perongan diartikan tidak hanya ibu saja yang didekati tetapi juga suami atau keluarga dari ibu hamil tersebut.
Bentuk pendekatan pada metode individual antara lain:
a.       Interview (wawancara)
Interview atau wawancara sebenarnya merupakan bagian dari bimbingan dan penyuluhan. Wawancara petugas kesehtan dengan klien ditujukan untuk menggali informasi mengapa individu tidak atau belum menerima perubahan, individu tertarik atau belum mnerima perubahan, untuk mempengaruhi apakah perilaku yang sudah atau yang akan diadopsi itu mem[punyai dasar pengertian dan kesadaran yang kuat. Apabila belum maka perlu penyuluhan yang lebih mendalam.
b.      Bimbingan dan penyuluhan
Dengan cara ini kontak antara klien dengan petugas kesehatan lebih intensif .Setiap masalah yang dihadapi oleh klien dapat dikorek dan dibantu penyelesaiannya. Akhirnya klien akan dengan sukarela, berdasarkan kesadaran dan penuh pengertian akan menerima perilaku tersebut.

2.    Metode Kelompok
Memilih metode kelompok harus mengingat besarnya kelompok sasaran serta tingkat pendidikan formal dari sasaran.
a.       Kelompok Besar
Kelompok besar adalah apabila peserta penyuluhan lebih dari 15 orang. Metode yang baik untuk kelompok besar antara lain ceramah dan seminar.
1.      Ceramah
Metode ini baik untuk sasaran yang berpendidikan tinggi maupun rendah.
2.      Seminar
Metode ini hanya cocok untuk sasaran kelompok besar dengan pendidikan menengah ke atas.Seminar adalah suatu penyajian dari seorang ahli atau beberapa orang ahli tentang suatu topik yang dianggap penting dan dianggap hangat di masyarakat.
b.      Kelompok Kecil
Bila peserta kegiatan kurang dari 15 orang biasanya kita sebut kelompok kecil.Metode metode yang cocok untuk kelompok kecil adalah:
1.      Diskusi Kelompok
Semua anggota kelompok dalam diskusi kelompok dapat bebas berpartisipasi dalam diskusi, maka formasi duduk para peserta diatur sedemikian rupa sehingga mereka dapat berhadap-hadapan atau saling memandang satu sama lain. Misal dalam bentuk lingkaran atau segi empat. Pimpinan diskusi juga duduk diantara peserta sehingga tidak menimbulkan kesan ada yang lebih tinggi.
Ketika memulai diskusi pemimpin diskusi harus memberikan pancingan-pancingan yang dapat berupa pertanyaan-pertanyaan atau kasus sehubungan dengan topik yang dibahas. Agar terjadi diskusi yang hidup maka pemimpin kelompok harus mengarahkandan mengatur sedemikian rupa sehingga semua orang dapat kesempatan berbicara dan tidak menimbulkan dominasi peserta diskusi.
2.      Curah Pendapat (brain storming)
Metode ini merupakan modifikasi metode diskusi kelompok. Prinsipnya sama dengan metode diskusi kelompok. Bedanya pada permulaan pemimpin kelompok memancing dengan satu masalah dan kemudian tiap peserta memberikan jawaban atau tanggapan (curah pendapat). Tanggapan atau jawaban-jawaban tersebut ditampung dan ditulis dalam flipchart atau papan tulis. Sebelumsemua peserta mencurahkan pendapatnya tidak boleh dikomentari oleh siapapun. Baru setelah semua anggota mengeluarkan pendapatnya tiap anggota dapat mengomentari dan akhirnya terjadi diskusi.
3.      Bola salju (snow Bolling)
Kelompok dibagi dalam pasangan-pasangan (1 pasang 2 orang) dan kemudian dilontarkan suatu pertanyaan atau masalah. Setelah lebih kurang 5 menit maka tiap 2 pasang bergabung menjadi satu. Mereka tetap mendiskusikan masalah tersebut dan mencarai kesimpulannya.Kemudian tiap 2 pasang yang sudah beranggotakan 4 orang bergabung lagi dengan pasangan lainnya dan demikian seterusnya sehingga akhirnya akan terjadi diskusi seluruh anggota kelompok
4.      Kelompok-kelompok kecil (Buzz Group)
Kelompok langsung dibagi menjadi kelompok-kelompok kecil (buzz group) yang kemudian diberi suatu permasalahan yang sama atau tidak sama dengan kelompok lain. Masing-masing kelompok mendiskusikan masalah tersebut. Selanjutnya hasil dari tiap kelompok didiskusikan kembali dan dicari kesimpulannya.
5.      Bermain peran (Role Play)
Metode ini terdiri beberapa anggota kelompok ditunjuk sebagai pemegang peran tertentu untuk memainkan peranan, misalnya sebagai perawat atau bidan sedangkan anggota lainnya sebagai pasien atau anggota m atau anggota masyarakat. Mereka memperagakan  misalnya bagaimana interaksi  atau berkomunikasi sehari-hari dalam melaksanakan tugas.
6.      Permainan simulasi (Simulation Game)
Metode ini merupakan gabungan antara role play dengan diskusi kelompok.pesan-pesan akan kesehatan disajikan dalam beberapa bentuk permainan seperti permainan monopoli. Cara permainan persis  seperti main monopoli dengan mengunakan dadu, gaco(petunjuk arah) selain beberan atau papan main. Beberapa orang menjadi pemain dan sebagian lagi berperan sebagai nara sumber

3.    Metode Massa (publik)
Metode pendidikan kesehatan massa dipakai untuk mengkomunikasikan pesan-pesan kesehatan yang  ditujukan kepada masyarakat yang sifatnya massa atau publik. Dengan demikian, cara yang paling tepat adalah pendekatan massa.Promosi kesehatan tidak membedakan umur, jenis kelamin, pekerjaan, status sosial ekonomi, tingkat pendidikan dan sebagainya maka pesan-pesan kesehatan yang akan disampaikan harus dirancang sedemikian ruapa sehingga dapat ditangkap oleh massa tersebut.

Metode Promosi Kesehatan dapat digolongkan berdasarkan Teknik Komunikasi, Sasaran yang dicapai dan Indera penerima dari sasaran promosi.
1. Berdasarkan Teknik Komunikasi
a. Metode penyuluhan langsung.
Dalam hal ini para penyuluh langsung berhadapan atau bertatap muka dengan
sasaran. Termasuk di sini antara lain : kunjungan rumah, pertemuan diskusi (FGD), pertemuan di balai desa, pertemuan di Posyandu, dll.
b. Metode yang tidak langsung.
   Dalam  hal  ini  para  penyuluh  tidak langsung berhadapan secara tatap muka
   dengan sasaran, tetapi ia  menyampaikan pesannya dengan perantara (media).  
   Umpamanya publikasi dalam bentuk media cetak, melalui pertunjukan film, dsb

2. Berdasarkan Jumlah Sasaran Yang Dicapai
a. Pendekatan Perorangan
    Dalam  hal  ini  para  penyuluh  berhubungan  secara langsung maupun tidak
    langsung  dengan  sasaran  secara perorangan, antara lain : kunjungan rumah
    hubungan telepon, dan lain-lain

b. Pendekatan Kelompok
    Dalam  pendekatan  ini  petugas promosi  berhubungan  dengan  sekolompok
    sasaran. Beberapa metode  penyuluhan yang masuk dalam ketegori ini antara
    lain : Pertemuan, Demostrasi, Diskusi kelompok, Pertemuan FGD, dan lain-lain

c. Pendekatan Masal
 Petugas   promosi   kesehatan   menyampaikan   pesannya   secara  sekaligus
 Kepada sasara yang jumlahnya banyak. Beberapa metode yang masuk dalam
 golongan iniadalah : Pertemuan umum, pertunjukan kesenian, Penyebaran
 tulisan/poster/media cetak lainnya, Pemutaran film,dll

3. Berdasarkan Indera Penerima
a.    Metode Melihat/Memperhatikan. Dalam hal ini pesan diterima sasaran melalui indera penglihatan, seperti : Penempelan Poster, Pemasangan Gambar/Photo, Pemasangan Koran dinding, Pemutaran Film

b.    Metode Pendengaran. Dalam hal ini pesan diterima oleh sasaran melalui indera pendengar,umpamanya : Penyuluhan lewat radio, Pidato, Ceramah, dll

c.    Metode “Kombinasi”. Dalam hal ini termasuk : Demonstrasi cara (dilihat, didengar, dicium,diraba dan dicoba)

C. KELEBIHAN DAN KEKURANGAN MASING-MASING METODE
1. Kunjungan Rumah
    Kunjungan rumah adalah suatu hubungan langsung antara penyuluh dengan
    masyarakat sasaran dan keluarganya di rumah ataupun ditempat biasa mereka
    berkumpul. Biasanya kegiatan ini disebut anjang sono, anjang karya, dsb.


Cara melakukannya metode kunjungan rumah dengan memperhatikan hal-hal seperti berikut :
1.    Ada maksud dan tujuan tertentu
2.    Tepat waktunya dan tidak membuang-buang waktu
3.     Rencanakan beberapa kunjungan berurutan untuk menghemat waktu
4.     Kunjungi pula sasaran yang jauh dan terpencil
5.     Metode ini untuk memperkuat metode-metode lainnya atau bila metode-metode lainnya tidak mungkin.

Selama berkunjung harus diingat hal-hal seperti :
1.    Membicarakan soal-soal yang menarik perhatian
2.    Biarkan keluarga sasaran berbicara sebanyak-banyaknya dan jangan memotong
pembicaraannya
3.    Bicara bila keluarga sasaran itu ingin mendengarkannya
4.    Bicara dalam gaya yang menarik sasaran
5.    Pergunakan bahasa umum yang mudah, bicara pelan-pelan dan suasana
menyenangkan
6.    Harus sungguh-sungguh dalam pernyataan
7.    Jangan memperpanjang mempersilat lidah
8.    Biarkan keluarga sasaran merasa sebagai pemrakarsa gagasan yang baik
9.    Harus jujur dalam mengajar maupun belajar
10. Meninggalkan keluarga sasaran sebagai kawan
11. Catat tanggal kunjungan, tujuan, hasil dan janji
12. Membawa surat selebaran, brosur, dsb untuk diberikan kepada keluarga
      sasaran. Ini akan menjalin persahabatan

Kelebihan metode kunjungan rumah adalah :
1.     Mendapat keterangan langsung perihal masalah-masalah kesehatan
2.     Membina persahabatan
3.     Tumbuhnya kepercayaan pada penyuluh bila anjuran-anjurannya diterima
4.     Menemukan tokoh-tokoh masyarakat yang lebih baik
5.     Rintangan-rintangan antara penyuluh dengan keluarga sasaran menjadi kurang
6.     Mencapai juga petani yang terpencil, yang terlewat oleh metode lainnya
7.     Tingkat pengadopsian terhadap perilaku kesehatan yang baru lebih tinggi

Keterbatasan metode Kunjungan rumah adalah :
1.    Jumlah kunjungan yang mungkin dilakukan adalah terbatas
2.    Kunjungan-kunjungan yang cocok bagi keluarga sasaran dan penyuluh adalah terbatas sekali
3.    Kunjungan yang terlalu sering pada satu keluarga sasaran akan menimbulkan prasangka pada keluarga lainnya

2. Pertemuan Umum
Pertemuan umum adalah suatu pertemuan dengan peserta campuran dimana
disampaikan beberapa informasi tertentu tentang kesehatan untuk dilaksanakan oleh masyarakat sasaran.


Cara melakukannya dengan perencanaan dan persiapan yang baik, seperti :
1.     Rundingkan dahulu dengan orang-orang yang terkait
2.     Konsultasi dengan tokoh-tokoh setempat dan buatlah agenda acara sementara
3.     Jaminan kedatangan para nara sumber lainnya (bila diperlukan)
4.     Usahakan ikut sertanya semua golongan di tempat itu.

Hal-hal yang  perlu diperhatikan saat pertemuan umum adalah :
1.    Rapat diselenggarakan ditempat yang letaknya strategis, dengan penerangan dan udara yang segar
2.    Waktu yang dipilh adalah waktu luang masyarakat
3.    Pada siang hari, bila tempat-tempat tinggal orang berjauhan
4.    Tepat memulai dan mengakhiri pertemuan
5.    Perhatikan ditujukan kepada tujuan pertemuan dengan memberikan kesempatan untuk berdiskusi. Hindari pertengkaran pendapat
6.    Anjuran mempergunakan alat-alat peraga
7.    Usaha-usaha menarik perhatian, menggugah hai dan mendorong kegiatan
8.    Memberikan penghargaan kepada semua golongan yang hadir
9.    Libatkan tokoh-tokoh masyarakat setempat
10.Usahakan kegiatan lanjutan (bila ada)
11.Berikan selembaran-selembaran yang sesuai dengan materi yang didiskusikan

Kelebihan metode pertemuan kelompok adalah :
1.    Banyak orang yang dicapai
2.    Menjadi tahap persiapan untuk metode lainnya
3.    Perkenalan pribadi dapat ditingkatkan
4.    Segala macam topik/judul dapat diajukan
5.    Adopsi suatu anjuran secara murah/sedikit biaya
6.    Kekurangan / keterbatasannya :
7.    Tempat dan sarana pertemuan tidak selalu cukup
8.    Waktu untuk diskusi biasanya terbatas sekali
9.    Pembahasan topik sedikit lebih sulit karena peserta yang hadir adalah campuran
10.Kejadian-kejadian di luar kekuasaan seperti cuaca buruk, dsb dapat
     mengurangi jumlah kehadiran

3. Pertemuan Diskusi ( Kelompok Diskusi Terfokus )
Pertemuan diskusi adalah untuk kelompok yang lebih kecil atau lebih sedikit
pesertanya yaitu berkisar 12-15 orang saja. Harus ada partisipasi yang baik dari
peserta yang hadir.Biasanya dipergunakan untuk menjelasan suatu informasi yang
lebih rinci dan mendetail sertapertukaran pendapat mengenai perubahan perilaku kesehatan.

Keberhasilan pertemuan FGD banyak tergantung dari petugas penyuluh untuk :
1.    Memperkenalkan soal yang dapat perhatian para peserta
2.     Memelihara perhatian yang terus menerus dari para peserta
3.     Memberi kesempatan kepada semua orang untuk mengemukakan pendapatnya dan menghindari dominasi beberapa orang saja
4.    Membuat kesimpulan pembicaraan-pembicaraan dan menyusun saran-saran yangdiajukan
5.     Berikan bahan-bahan informasi yang cukup agar peserta sampai pada kesimpulan yang tepat.

4. Demonstrasi cara atau percontohan
Demontrasi   adalah  memperlihatkan  secara  singkat  kepada  suatu  kelompok
bagaimana melakukan suatu perilaku kesehatan baru. Metode ini lebih menekankan pada bagaimana cara melakukannya suatu perilaku kesehatan. Kegiatan ini bukan lah suatu percobaan atau pengujian, tetapi sebuah usaha pendidikan. Tujuannya adalah untuk meyakinkan orang-orang bahwa sesuatu perilaku kesehatan tertentu yang dianjurkan itu adalah berguna dan praktis sekali bagi masyarakat. Demonstrasi ini mengajarkan suatu ketrampilan yang baru.

Cara melakukannya dengan segala perencanaan dan persiapan yang diperlukan, seperti :
1.        Datang jauh sebelum kegiatan di mulai untuk memeriksa peralatan dan bahan yangdiperlukan
2.        Mengatur tempat sebaik mungkin, sehingga semua peserta dapat melihatnya dan ikut dalam diskusi
3.        Demonstrasi dilakukan tahap demi tahap sambil membangkitkan keinginan peserta untuk bertanya-tanya
4.        Berikan kesempatan pada wakil peserta untuk mencoba ketrampilan perilaku yang baru
5.        Berikan selebaran yang cepat (brosur, dll) yang bersangkutan dengan demostrasi itu Anjuran :
6.        Pilihlah topik yang berdasarkan keperluan masyarakat
7.        Demonstrasi dilakukan tepat masanya
8.        Pengumuman yang luas sebelum waktunya untuk menarik banyak perhatian danpeserta
9.        Pergunakan alat-alat yang mudah di dapat orang
10.    Hilangkan keraguan-raguan, tetapi hindarikan pertengkaran mulut
11.    Hargai cara-cara yang biasa dilakukan masyarakat

Kelebihan / keuntungan metode demontrasi adalah::
1.    Cara mengajar ketramilan yang efekif
2.     Merangsasang kegiatan
3.    Menumbuhkan kepercayaan pada diri sendiri

Kekurangan / keterbatasannya metode demontrasi adalah :
1.     Memerlukan banyak persiapan, peralatan dan ketrampilan
2.     Merugikan bila demonstrasi dilaksanakan dengan kualitas yang buruk


0 komentar:

Posting Komentar

Unordered List

Sample Text

Diberdayakan oleh Blogger.

Popular Posts

Recent Posts

Text Widget